Jakarta: Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Staf Khusus Bidang Olahraga Tommy Kurniawan, Staf Ahli Hukum Olahraga Samsudin dan sejumlah pejabat lainnya membuka eSports goes to school di Wisma Menpora, Jakarta, Selasa (29/1).
Setelah membuka pertandigan olahraga elektronik ini, Menpora lalu main bareng dengan para gamer AOV. Menteri asal Bangkalan yang bergabung dengan tim EVOS ini melawan tim GGWP. Dalam main bareng tadi, Menpora tampak serius menjalani pertandingan.
“Ya tadi saya bermain dengan sahabat saya. Mainnya sudah berjuang, yang penting berjuang. Dengan melaunching eSports masuk ke sekolah, tentu saya berharap ke peserta untuk menyiapkan diri dengan baik, dan jadikan eSports masa depan kita, membanggakan keluarga dan Indonesia,” kata Menpora.
Menurutnya, eSports goes to school juga menjadi ajang mencari calon atlet yang diproyeksikan untuk menjadi pelapis atlet senior yang akan bertanding pada kejuaraan even olahraga. “Karenanya kedepan dalam konteks pembudayaan dan pengembangan, eSports akan bekerjasama dengan kementerian terkait agar dimasing-masing sekolah terfasilitasi. Ini sesuatu prospek memberi harapan masa depan olahraga maupun konteks prestasi olahraga,” jelas Menpora.
“Terpenting lagi, ini adalah bukan semata-mata bermain, tapi diajarkan mereka menjaga diri, kebugarannya, nutrisi, gizi, kesehatannya, saling menghormati dan menjaga sportifitas. Ini lah sesungguhnya esensi olahraga. Mereka ini bekerjasama dan menjaga fisik. Butuh rileks dan latihan,” tambah Menpora.
Adapun pertandingan eSports sekolah pertama ini akan dilangsungkan di 22 kota, dimana sebanyak 600 sekolah akan bertanding dalam game Arena of Valor dan Free Fire. Pemenang dari masing-masing sekolah kemudian akan melanjutkan pertandingan ke tingkat kota, regional dan terakhir ke tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menpora pada September mendatang. (jef)
sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
