Orasi Kebangsaan di Ponpes Sirnarasa Ciamis, Menpora Ingin Warisan Budaya Pencak Silat Bisa Mendunia

Ciamis: Menpora Imam Nahrawi didampingi isteri Shobibah Rohmah, menyampaikan orasi kebangsaan pada acara Manaqib Qubra, di Pondok Pesantren Sirnarasa, Cisirri, Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (16/1) pagi. Datang di Ponpes yang dipimpin Mursyid Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Al Muttaqi Al Kamil Al Muwaffaq Al Quthub (Abah Aos) ini, Menpora disambut para atlet muda Pencak Silat dengan ragam gerak jurus ciri khasnya.

Sambutan pencak silat mengingatkan kita semua kepada keberhasilan prestasi atlet-atlet Indonesia pada ajang Asian Games 2018 yang baru lalu. Dari total medali emas yang mendongkrak posisi Indonesia ke posisi empat Asia terbukti cabang olahraga pencak silat menjadi penyumbang medali terbanyak. Ini artinya olahraga asli Bumi Nusantara ini pantas untuk terus diperjuangkan agar mendunia dan menjadi kekuatan bangsa.

“Sambutan para atlet Pencak Silat tadi mengingatkan kesuksesan Indonesia pada Asian Games yang lalu, karena menjadi penyumbang medali emas terbanyak. Saya doakan agar dari Ciamis muncul atlet-atlet nasional penak silat. Salah satu tugas saya sekarang terus mempromosikan agar olahraga warisan budaya asli Indonesia ini terus mendunia hingga dipertandingkan di even terbesar olimpiade,” doa dan harapan Menpora dihadapan ribuan jamaah.

Ada satu pondasi penting yang diajarkan di Ponpes khususnya dari Sirnarasa dapat diterapkan dalam memperkokoh jiwa dan mental juang atlet, yaitu bahwa dalam kondisi apapun harus ingat Allah Tuhan Yang Maha Esa dalam dzikir tauhid. Ikhtiar sebagai atlet dengan terus berlatih bila dilandasi keyakinan mendalam hadirnya Yang Maha Kuasa akan menghasilkan prestasi baik, serta menghasilkan pribadi-pribadi atlet berprestasi dengan tetap rendah hati dan tidak lupa berbagi.

“Di saat mendampingi para atlet jelang dan saat Asian Games/Asian Para Games satu hal penting saya Pesankan, harus terus ingat Allah bagi yang muslim dan ingat Tuhan bagi yang non muslim. Hasilnya luar biasa prestasi diraih, dan yang menggembirakan banyak para atlet yang berbagi sebagian bonusnya untuk membangun masjid, musholla, fasilitas olahraga, dll. Artinya apa yang diajarkan di pesantren dapat diterapkan dimana saja dan hasilnya luar biasa,” cerita Menpora. 

Disela acara diadakan penandatanganan prasasti Madrasah Aliyah oleh Menpora Imam Nahrawi. Hadir, Stafsus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Zainul Munasichin, Sesdep Pengembangan Pemuda Amar Ahmad, Asdep Peningkatan Olahraga Pendidikan Alman Hudri. (cah)

sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Loading