Riset Pro Komponen I Tahun 2019 Resmi dibuka oleh Kemenristekdikti

Jakarta – RISET Pro (Research and Innovation in Science and Technology Project) Komponen 1 Tahun 2019 resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis, 25/4, dengan mengusung tema “Kick Off Meeting RISET Pro Komponen 1 Tahun 2019”.

RISET Pro merupakan program Kemenristekdikti yang diawali pada tahun 2013 berdasarkan Loan IBRO No. 8245-ID. Salah satu komponen RISET Pro yaitu Komponen 1 bertugas untuk memperbaiki kerangka kebijakan inovasi dan revitalisasi lembaga penelitian di LPNK.Empat LPNK di bawah koordinasi Kemenristekdikti sebagai penerima manfaat dari kegiatan RISET Pro ini adalah BPPT, BATAN, LIPI dan LAPAN.

Dalam pembukaannya, Sekretaris jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im mengatakan bahwa kegiatan RISET Pro yang didanai bank dunia ini sudah kuartal 1 dan sudah dievaluasi kinerjanya.

“Targetnya 100 STP (Science Techno Park) sangat besar dan antusias namun tidak berarti tidak ada yang jadi, saat ini sudah 18 tercapai”, ujar Ainun.

Total ada empat Komponen dalam RISET Pro yaitu, STP (Science Techno Park), TTO (Technology Transfer Office), Sumber Daya Manusia (Skill) dan Hilirisasi (bagaimana teknologi yang sudah ditemukan bisa masuk industri sehingga komponen ini terkait satu sama yang lain).

Kegiatan RISET Pro Komponen 1 ditekankan pada: 1) Technology Foresight Pertanian dan Pengembagan SDM pada Agro Preession Technology; 2) Pengembangan dan Validasi Model STP Pertanian; 3) NSPK Kebijakan TTO dan Cetak Biru Teknologi Impor; 4) Struktur Kelembagaan Fungsi TTO dan Desiminasi, serta Penyelarasan TTO dalam LPNK; 5) Empat teknologi terpilih LPNK yang siap dihilirisasi.

“Terkait dengan proyek ini, tata kelola harus kita perhatikan. Proyek ini harus selesai dan STP harus kita targetkan”. Tegas Ainun.

Ada beberapa faktor dalam pengembangan STP, yaitu Sumber Daya dan Tenaga Ahli.

“Esensi dari RISET Pro ini ujung-ujungnya adalah kita meningkatkan daya saing, inovasi dan skill serta aspek-aspek lainnya”. Ujar Ainun.

Kick Off Meeting RISET Pro Komponen 1 Tahun 2019 diadakan agar dapat mensinergikan kegiatan yang difokuskan pada: 1) Penguatan Pengembangan Klaster Industri Unggulan Kawasan Sains Dan Teknologi (KST), 2) Advokasi dan Sosialisasi Regulasi Alih Teknologi Komersial dalam wujud Standard Operasional Prosedur (SOP) dan Pedoman Umum ke Unit Kerja Alih Teknologi di LPNK, 3) Monitoring dan Evaluasi dalam rangka penyempurnaan Model Komersialisasi Teknologi di LPNK.

Selain itu, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penyampaian pertanggungjawaban atas kegiatan tahun 2018 dan sekaligus persiapan kegiatan tahun 2019.

Dalam laporannya, Plt. Direktur Kawasan Sains dan Teknologi dan Lembaga Penunjang Lainnya, Kemal Prihatman berharap kajian RISET Pro yang sudah menghasilkan rekomendasi sejak 2016 hingga 2018 dapat segera diimplementasikan pada tahun 2019 ini. “Selama 3 tahun itu (2016-2018) telah dilakukan secara garis besar 3 Subkomponen yaitu Keguruan untuk penguatan tata kelola KST, Permodelan untuk TTO, dan pemrodelan untuk Hilirisasi produk-produk inovatif.

Keberlanjutan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan dan program untuk tahun 2020 hingga tahun-tahun berikutnya sehingga membawa dampak yang positif bagi penguatan inovasi di Indonesia”, jelasnya.

Turut hadir perwakilan dari perwakilan BPPT Iwan Sudrajat, perwakilan dari BATAN Hendig Winarno, perwakilan dari LIPI Mego Pinandito, perwakilan dari LAPAN Erna Sri Adiningsih, Perwakilan dari Lembaga Organisasi Profesi dan seluruh konsultan RISET Pro Komponen 1 Jangkung Rahardja serta tamu lainnya.

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik dan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sumber :

ristekdikti.go.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *